lebih lengkap download file saya di : https://www.academia.edu/26299118/LANGKAH_LANGKAH_PENGGUNAN_ARCMAP
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Sistem
Informasi Geografis
Sistem
informasi adalah entity (kesatuan) yang diartikan sebagai kesatuan formal yang
terdiri dari berbagai sumberdaya (software, hardware, database, people,
proccedure, methodology) maupun logika.
Kata “Geografis” diartikan
sebagai bagian dari spasial (keruangan). Hal ini mengandung pengertian suatu
persoalan yang ada di permukaan bumi ditinjau dari konteks pola keruangannya,
baik secara fisiologis maupun sosiologis.
Jadi,
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk
mengumpulkan.menyimpan,dan menganalisis obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi
geografis merupakan karakteristik penting untuk dianalisis.
B.
ArcGIS
– ArcMap Versi 10.2.2
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi oleh Esri. Perangkat lunak ArcGIS
merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang me mungkinkan kita
memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGIS kita memanfaatkan
fungsi desktop maupun jaringan. Dengan ArcGIS kita bisa memakai fungsi pada
level ArcView, ArcEditor, Arc/Info dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog dan
Toolbox. Materi yang disajikan adalah konsep SIG, pengetahuan peta, pengenalan
dan pengoperasian Arc GIS, input data dan manajemen data spasial, pengoperasian
Arc Catalog, komposisi/ tata letak peta dengan ArcMap.
ArcMap adalah komponen utama dari ESRI ‘s ArcGIS merupakan program pengolah geospasial,
dan digunakan terutama untuk melihat, mengedit, menciptakan, dan menganalisis
data geospasial. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan
pemetaan dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk
visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query),
editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan
akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig
(analyzing), presenting result, customizing data dan programming
BAB II
MEMBUKA ARC MAP & MEMASUKKAN DATA
A.
Pendahuluan
1. Proses pertama menginstal aplikasi Arcgis- Arcmap (versi 10.2.2)
di komputer.
Menginstal aplikasi Arcgis-
Arcmap (versi 10.2.2) dilakukan
untuk dapat membuka
Aplikasi dan melakukan proses digitasi.
2.
Tahap kedua yang akan dilakukan
yaitu membuka program ArcMap dan
memasukkan data. Dalam hal ini, data masukan yang akan di gunakan adalah Peta
Rupa Bumi Digital Indonesia Kecamatan “BULU ”
Kabupaten dengan skala 1 : 25.000
(lembar 1509 – 214,
edisi I – 2000).
Peta tersebut
awalnya berupa hardcopy yang kemudian
melewati proses scanning sehingga
akhirnya menjadi softcopy dalam
bentuk ekstensi JPEG. Maka dari itu, karena dalam ArcMap (khususnya edisi ArcMap GIS 10.2.2) tidak dapat menggunakan
format data input JPEG, maka perlu dirubah menuju format berbasis DMS yang
sesuai dengan kinerja ArcMap.
B.
Proses
membuka Aplikasi ArcMap versi 10.2.2
1.
Klik Start
à
ArcMap 10.2.2.
Klik
Start à
All Program à
ArcMap 10.2.2.
2.
Setelah membuka
program arc map, muncul kotak dialog seperti di bawah ini, ini berarti apilkasi
tidak bisa memproses secara langsung, namun di haruskan terlebih dahulu membuka
dan menginstal
AGS_LM_10.2.2_AutomaticCrack agar aplikasi arcmap dapat di proses.
3.
Setelah
AGS_LM_10.2.2_AutomaticCrack terinstal, akan muncul tampilan
seperti gambar di bawah ini:
4.
Pilih
blank map untuk memunculkan kertas baru untuk memulai digitasi.
C.
Proses
Memasukkan Peta RBI ke ArcMap
1. Klik
Windows à
Catalog à
Folder Connections (klik kanan) à
Connect to Folder à
cari Folder penyimpanan anda à
OK.
2.
Memunculkan Peta RBI yang
akan digunakan misal : BULU.jpg
à
Klik kanan à Properties à
Raster Dataset Properties.
3. Pada
tampilan Raster Dataset Properties à
cari Spatial Reference à
Edit à
Spatial References Properties à
Geographic Coordinate Systems à
World à
WGS 1984 à
OK.
4. Tarik
Peta RBI ke Blank Map seperti gambar
dibawah ini à OK.
BAB III
REPOSISI
A.
Pendahuluan
Sebelum proses digitasi yaitu terlebih dahulu melaukakan prose reposisi
atau yang diartikan sebagai suatu proses konversi format data asli dari sumber
data atau input data yang akan dipakai, menuju ke dalam format yang sesuai
dengan ArcMap. Pada proses ini memasukkan data Koordinat Lintang dan Bujur yang
sesuai pada peta yang digunakan.
B.
Proses
Reposisi
1. Perbesar
tampilan Peta RBI, arahkan pada Koordinat Lintang & Bujur pada bagian
paling kanan à Klik Add Control Point à
posisikan kursor pada pertemuan lintang bujur dengan mengklik kiri akan muncul
tanda seperti ini + à
Klik kanan (satu kali) à
Input DMS of Long and Lat à
Enter Coordinates DMS à
kemudian edit koordinat peta seperti tampilan dibawah ini à
OK.
2.
Apabila tiba-tiba peta RBI tidak muncul à
klik Full Extent (icon globe).
3. Lakukan
dengan cara yang sama sampai ke 4 titik koordinat lintang bujur terisi.
4. Titik
ke 4 koordinat menentukan peta itu sesuai dengan posisinya atau tidak. Jadi
posisi +
dan +
harus bertumpuan.
5. Untuk
mengetahui posisi peta itu tepat atau tidak, klik View Link Table à
Link à
lihat Total RMS Error à
Forward nya harus menempati angka 0
atau mendekati angka 0 seperti gambar di bawah ini.
6.
Simpan peta yang telah
di reposisi à klik Georeferencing à
Update Georeferencing à
Peta RBI siap untuk dilakukan digitasi.
BAB IV
DIGITASI
A.
Pendahuluan
Proses digitasi merupakan
tahap dimana akan dilakukanya proses pemetaan wilayah sesuai
peta masing masing yang di peroleh. Melalui
tahap ini maka anda akan bisa membuat dileniasi atau duplikat peta dasar yang
kemudian akan di-digitalkan sehingga dapat diolah kembali. Proses digitasi meliputi tiga bentuk yaitu Digitasi
bentukan Polyline, Polygon, Point. Namun
kali ini hanya type polyline dan polygon yang akan di gunakan.
B.
Proses
Digitasi Peta
1. Polyline
(Garis)
Legenda peta
yang harus dilakukan digitasi menggunakan polyline untuk kategori Jalan, Batas
Administrasi, Sungai, dan Kontur.
a.
Jalan
Identifikasi terlebih dahulu pada
legenda jenis jalan apa saja yang ada di dalam peta RBI tersebut, misal Jalan
Kolektor, Jalan Lokal, Jalan Lain, Jalan Setapak, dan lain-lain.
1) Pada
tampilan Catalog à
Klik kanan Home folder tempat peta
kita tersimpan à New à Shapefile à
Create New Shape File, isi keterangan
shape filenya, misal Name : Jalan (untuk nama Shapefile jangan ada spasi karena
berpengaruh pada proses digitasi misal Batas_Administrasi), Feature Type :
Polyline à Edit Spatial Reference à
Spatial Reference Properties à
pilih Geographic Coordinate Systems à
World à
WGS 1984 à
OK.
2)
Pada Tampilan Table
of Contents à Pilih Layer Jalan à
Klik kanan à Open Attribute Table à
Table à
Table Options à
Add Field à
Edit Name : Keterangan, Type : Text à
OK à
Close.
3) Pada
tampilan Toolbarà
Pilih Editor à
Start Editing.
4) Pilih
Layer Jalan (lagi) à
Klik Kanan à Open Attribute Table à
Table à
Isi Tabel Keterangannya dengan kategori Jalan yang telah kita identifikasi
seperti gambar di bawah ini
5) Pada
Layer Jalan à
Klik kiri 2x à Layer Properties à
Pilih Simbology à
Categories à
Value Field à
Pilih options Keterangan à
Add All Values.
6)
Pada tampilan Layer
Properties à Klik kiri 2x kategori symbol yang
akan kita ubah simbolnya à
Pilih salah satu Simbol Selector à
Edit sesuai kebutuhan peta à
OK.
7)
Sebelum memulai proses digitasi, tampilkan
keterangan symbol yang sudah anda edit pada Create
Features à Organize Templates à
Organize Feature Templates à
Pilih salah satu Layernya yang akan ditampilkan à
New Templates à
Create New Templates Wizard à
Next à
Apabila sudah tercentang klik Finish à Close.
8)
Pada tampilan Create
Features à pilih salah satu keterangan
legenda yang akan kita digit, misal Jalan kolektorc
à
Perbesar tampilan peta dengan skala 1 : 2.000 agar legenda yang kita digit
sesuai pada tempatnya à
Terapkan digitasi ke peta seperti gambar dibawah ini.
9) Untuk
mengakhiri proses digitasi yang sejalan klik kiri 2x.
10)
Untuk menyambung kembali digitasi anda, arahkan
kursor pada bagian akhir digitasi (kotak Endpoint)
kemudian lanjutkan proses digitasi anda.
11) Apabila
pada proses digitasi Polyline, klik point anda mengalami kesalahan anda tidak
perlu menghapus (Delete) semuanya,
bisa gunakan Edit Tool à
Edit Verticles sesuai kebutuhan.
12) Apabila
pada proses digitasi akan sampai ke batas Map, anda bisa menekan tombol C pada
keyboard, sampai kursor bentuk tangan (Pan)
kemudian geser tampilan peta sesuai kebutuhan.
13) Apabila proses digitasi anda sudah selesai klik Save Edits à Stop Editing.
Dibawah ini adalah gambar bentuk tampilan digitasi jalan dengan
berbagai keterangan Jalan.
Apabila anda mendigitasi peta sesuai dengan petunjuk
maka otomatis table keterangan peta anda akan terisi seperti gambar dibawah ini
dan memudahkan anda untuk proses labeling.
b.
Batas
Administrasi
Identifikasi
terlebih dahulu pada legenda jenis batas apa saja yang ada di dalam peta RBI
tersebut, misal Batas Provinsi, Batas Kabupaten, Batas Kecamatan, dan Batas
Desa.
Langkah-langkah
proses digitasinya sama dengan Digitasi Jalan menggunakan Polyline, hanya yang
membedakan simbol keterangannya.
Dibawah ini gambar tampilan digitasi
simbol Batas Administrasi :
c.
Garis Pantai
Dalam
suatu peta RBI, tidak jarang dalam suatu wilayah berada di pinggiran pantai dan
lautan. Seperti pada kecamatan bulu, terdapat garis pantai yang membentang
sepanjang kecamatan tersebut. Maka dari itu membutuhkan juga digitasi agar peta
RBI nanti tertutup oleh digitasi secara penuh dan rapi.
Langkah
yang diambil hampir sama pada saat melakukan digitasi polilyne lainya. Yaitu
dengan membuat shape file baru dan mulai mendigitasi lagi. Setelah proses
digitasi selesai maka akan muncul hasil digitasi garis pantai seperti di bawah
ini:
d.
Kontur
Identifikasi
terlebih dahulu pada legenda berapa tingkat ketinggian kontur yang ada di dalam
peta RBI tersebut.
Langkah-langkah
proses digitasinya sama dengan Digitasi Jalan menggunakan Polyline, yang
membedakan hanya tingkatan ketinggian. Antar kontur memiliki selang 12,5 meter.
Perbedaan langkah kerja Kontur
terletak pada bagian ini :
1)
Jika yang Legenda Field polyline yang lain menggunakan
Keterangan, sedangkan kontur menggunakan Ketinggian dengan type Double.
2)
Identifikasi terlebih dahulu batas minimal angka
kontur sampai batas maksimal sesuai dengan kebutuhan yang ada pada peta,
kemudian buat tingkatan kontur dengan selang 12,5 seperti gambar di bawah ini.
Dibawah
ini adalah gambar tampilan digitasi kontur berdasarkan tingkatan kerapatannya :
2.
Polygon
(Bidang)
Legenda peta
yang harus dilakukan digitasi menggunakan polygon untuk kategori Penggunaan
Lahan dan Perairan.
a.
Penggunaan
Lahan
Identifikasi
terlebih dahulu jenis penggunaan lahan apa saja yang ada pada peta RBI Jatirogo
tersebut, misal Pemukiman, Sawah Irigasi, Sawah Tadah Hujan, Semak/Belukar,
Tegalan/Ladang, Rumput/Tanah Kosong, dan lain-lain.
Untuk langkah
digitasinya hampir sama seperti polyline, karena ini penggunaan lahan berudang
luasan bidang maka menggunakan polygon.
1)
Pada tampilan Catalog
à
Klik kanan Home folder tempat peta
kita tersimpan à New à Shapefile à
Create New Shape File, isi keterangan
shape filenya, misal Name : Penggunaan_Lahan (untuk nama Shapefile jangan ada
spasi karena berpengaruh pada proses digitasi), Feature Type : Polygon à
Edit Spatial Reference à
Spatial Reference Properties à
pilih Geographic Coordinate Systems à
World à
WGS 1984 à
OK.
2) Pada
Tampilan Table of Contents à
Pilih Layer Penggunaan_Lahan à
Klik kanan à Open Attribute Table à
Table à
Table Options à
Add Field à Edit Name : Keterangan, Type :
Text à OK à Close.
3) Pada
tampilan Toolbar à
Pilih Editor à
Start Editing.
4) Pilih
Layer Penggunaan_Lahan (lagi) à
Klik Kanan à Open Attribute Table à
Table à
Isi tabel Keterangannya dengan kategori Penggunaan Lahan yang telah kita
identifikasi seperti gambar di bawah ini.
5) Pada
Layer Penggunaan_Lahan à
Klik kiri 2x à Layer Properties à
Pilih Simbology à
Categories à
Value Field à
Pilih options Keterangan à
Add All Values.
6) Pada
tampilan Layer Properties à
Klik kiri 2x kategori symbol yang akan kita ubah simbolnya à
Pilih salah satu Simbol Selector à
Edit sesuai kebutuhan peta à
OK.
7) Sebelum
memulai proses digitasi, tampilkan keterangan symbol yang sudah anda edit pada Create Features à
Organize Templates à
Organize Feature Templates à
Pilih salah satu Layernya yang akan ditampilkan à
New Templates à
Create New Templates Wizard à
Next à
Apabila sudah tercentang klik Finish à Close.
8) Pada
tampilan Create Features à
pilih salah satu keterangan legenda yang akan kita digit, misal Pemukiman à
Perbesar tampilan peta dengan skala 1 : 2.000 atau skalanya terserah yang
penting memudahkan anda dalam mendigit agar legenda yang anda digit sesuai pada
tempatnya à Terapkan digitasi ke peta seperti gambar
dibawah ini.
Contoh
salah satu gambar bidang Penggunaan_Lahan Pemukiman yang sudah terdigit.
9) Apabila
anda mendigit satu bidang lahan yang besar, kemudian anda mendigitnya lebih
dari 2x atau seperti gambar dibawah ini, anda bisa menggabung potongan-potongan
bidang tersebut.
10) Caranya
: Pada tampilan Toolbar à
Klik Edit Tool à
Tekan Shift pada Keyboard bersamaan
dengan kursor mengklik potongan bidang yang akan di gabung à
Editor à
Pilih Merge à
OK.
Otomatis potongan bidang lahan tersebut akan
tergabung menjadi satu seperti gambar dibawah ini.
11) Untuk
bagian bidang yang kecil-kecil dibagian tengah, dan bidang yang disekelilingnya
sudah terdigit, untuk mempercepat digitasi anda bisa gunakan Trace.
Dibawah ini adalah gambar tampilan bidang Penggunaan
Lahan yang telah di digitasi :
b.
Perairan
Identifikasi
terlebih dahulu jenis Perairan apa saja yang ada pada peta RBI Bulu tersebut, misal Laut,
Waduk/Danau, Rawa, Empang, Sungai Besar dan lain-lain.
Untuk langkah kerjanya
sama dengan proses digitasi penggunaan lahan.
Apabila
proses Digitasi sudah selesai dan semua type polyline dan polygon digabungkan
maka tampilan Pera RBI Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban akan tampak seperti
gambar dibawah ini :
Ini
hanya
bagian tampilan Peta RBI Kecamatan Jatirogo
Kabupaten Tuban yang telah di digitasi. Karena dalam tugas SIG ini satu Peta
Kecamatan dibagi dalam satu kelompok (3-4 anak) untuk proses digitasinya.
BAB V
LABELING
A.
Pendahuluan
Pada
tahap labeling akan berhubungan erat pada pekerjaan yang dilakukan dengan
data-data peta yang berkaitan dengan tabel-tabel. Karena model digitasi peta
Rupa Bumi Indonesia berupa bentukan yang berbeda-beda yang terdiri dari
beberapa shapefile misalnya shapefile “jalan”
dengan berbagai keterangan jalan lain,
jalan kolektor, jalan lokal, jalan arteri dan lain lain.
Masing-masing keterangan tersebut di digit dengan simbol yang berbeda-beda
pula.
Oleh
sebab itu, proses labeling akan sangat penting, karena seluruh kenampakan yang beraneka
ragam tadi akan dijadikan satu sesuai jenis induknya. Maka dari itu perlu
adanya proses labeling yang benar.
Untuk
proses labeling ini masing-masing keterangan mempunyai ID yang berbeda,
berdasarkan kesepakatan bersama berikut daftar ID yang akan digunakan dalam
proses labeling.
NO
|
FEATURES TYPE
|
ID
|
KETERANGAN
|
1
|
Polyline
|
1
|
BATAS ADMINISTRASI
|
1.1
|
Batas Provinsi
|
||
1.2
|
Batas
Kodya/Kabupaten
|
||
1.3
|
Batas
Kecamatan
|
||
1.4
|
Batas
Desa/Kelurahan
|
||
2
|
Polyline
|
2
|
JALAN
|
2.1
|
Jalan Layang
|
||
2.2
|
Jalan Arteri
|
||
2.3
|
Jalan Kolektor
|
||
2.4
|
Jalan Lokal
|
||
2.5
|
Jalan Setapak
|
||
2.6
|
Jalan Lain
|
||
2.7
|
Jalan Kereta
Api
|
||
2.8
|
Lain-lain
|
||
3
|
Polyline
|
3
|
SUNGAI
|
3.1
|
Sungai
Permanen
|
||
3.2
|
Sungai Musiman
|
||
4
|
Polygon
|
4
|
PERAIRAN
|
4.1
|
Laut
|
||
4.2
|
Waduk/Danau
|
||
4.3
|
Rawa
|
||
4.4
|
Empang
|
||
4.5
|
Sungai Besar
|
||
5
|
Polygon
|
5
|
PENGGUNAAN LAHAN
|
5.1
|
Pemukiman
|
||
5.2
|
Sawah Irigasi
|
||
5.3
|
Sawah Tadah
Hujan
|
||
5.4
|
Tegalan/Ladang
|
||
5.5
|
Hutan
|
||
5.6
|
Kebun/Perkebunan
|
||
5.7
|
Semak/Belukar
|
||
5.8
|
Rumput/Tanah Kosong
|
||
5.9
|
Gisik Pantai
|
||
5.10
|
Tambak
|
||
5.11
|
Lain-lain
|
||
6
|
Polyline
|
6
|
JARINGAN
|
6.1
|
Jaringan
Listrik Tegangan Tinggi
|
||
6.2
|
Jaringan
Listrik Tegangan Rendah
|
||
6.3
|
Jaringan PDAM
|
||
7
|
Polyline
|
7
|
GARIS PANTAI
|
7.1
|
Garis Pantai
|
||
8
|
Polyline
|
8
|
KONTUR
|
8.1
|
Kontur
|
||
B.
Proses
Labeling
1. Pada
tampilan Table of Contents à
Pilih salah satu Layer yang akan di
dilakukan proses labeling, misal jalan
à
Klik kanan à Open Attribute Table à
Table à Klik Kanan ID à Delete Field.
2.
Pada
tampilan Table à pilih Table Options à Add File à kemudian edit
fieldnya Nama : ID, Type : Text à OK.
3. Pada
tampilan Table à
Select by Attributes à
Klik kiri 2x “Keterangan” à
Pilih = à Klik Get Unique Values à
Klik 2x salah satu values yang akan diganti ID nya misal ‘Pemukiman’ à
maka dalam kotak akan muncul seperti tampilan dibawah ini à
kemudian Apply.
4. Setelah
kita klik Apply maka semua keterangan “jalan”
akan terseleksi.
5. Pada
tampilan Table à
arahkan kursor tepat pada ID à
Klik kanan à Field Calculator à
Yes.
6. Pada
tampilan Field Calculator à
Type nya pilih String à tulis ID “….” Misal “5.1” à
OK.
7. Kemudian
keterangan ‘jalan’
yang telah anda pilih akan terseleksi dan otomatis ID keterangan terisi seperti
tampilan dibawah ini à
Setelah itu pilih Clear Selection à
Close.
Untuk shapefile lainya langkah yang
dilakukan sama persis, namun untuk pengisian id tetap disesuaikan dengan id number yang telah di sepakati
bersama.
BAB VI
LAYOUT
A.
Pendahuluan
proses
layout adalah proses dimana peta rupa bumi yang telah kita digitasi mencapai
tahap akhir. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja
yang akan digunakan sebagai output dari
proses atau analisis sig yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan di
tampilkan. Layout bermanfat untuk memperjelas peta dan memperindah secara
tampilan, selain itu tujuan utama proses layout yaitu sebagai atribut pelengkap
yang mampu menjelaskan isi peta yang terdapat informasi-informasi penting di
dalamnya. Tanpa adanya layout sebuah peta tidak bermakna dan tidak berarti
apa-apa.
B. Prosedur
Layout
sebelum prosedur
layout dilakukan, hilangkan centang pada layer peta rupa bumi dan garis bagi.
Kemudian mulai prosedur selanjutnya, yaitu:
1.
Tampilan layout
dapat ditampilkan dengan klik pada menu bar à viewàlayout view. Selain itu dapat di klik untuk layout view. Untuk memudahkan
pengeditan layput diperlukan tool bar layout, toolbar ini dapat di sajikan
dengan klik pda menu bar àviewàlayout
2.
Pengaturan kertas dapat
dilakukan dengan langkah berikut:
File àpage and print setup, kemudian tentukan size dan bentuk
kertas sesuai keinginan dan bentuk peta rupa bumi yang dikerjakan.
3.
Grid peta
Untuk mengatur grid
dengan cara klik viewàdata frame propertiesànew grid. Ada dua type yaitu graticule untuk degree dan measured untuk
meter/feet. Untuk kali ini kita menggunakan measured grid. Klik nextàgrid and labelsàpropertiesàprojected
coordinate systemàpilih utm,wgs 1984àsouthern hemisphereàutm 49
Pada frame properties lanjutkan dengan mengatur interval x
dan y berkisar antara 3000/5000ànextàfinishàpropertiesàintervalsàunits (meters)
Selanjutnya untuk labels klik additional propertiesànumber formatànumber of significant digitsàok
4. Text/titles
Untuk
menambahkan keterangan pada peta berupa judul peta dapat digunkan langkah
berikut: insert àtitles kemudian
tulis judul peta yang di inginkan. Atau dengan megaktifkan drawing dan mengklik
simbol A pada toolbar kemudian ketik judul yang di inginkan. Untuk mengubah
jenis font dan ukuran arahkan kursor pada text kemudian klik kanan àproperties.
5. Membuat legenda dan membuat arah mata angin.
Untuk
menambahkan legenda pada layout peta, pilih insert àlegend. Hasilnya akan nampak pada gambar berikut, dan
untuk memodifikasinya dengan klik pada legenda tersebut. Sedangkan untuk arah
mata angin klik insertànorth arrow. Kemudian ikuti kotak petunjuk (north arrow selector) dan pilih
jenis arah mata angin yang di inginkan, seperti gambar berikut.
6. Scale/skala peta
Untuk
menambahkan skala peta pada layout peta ikuti langkah berikut:
insert
àscale baràinsertàscale text.
Kemudian ikuti kotak petunjuk (scale bar selector dan scale text selector).
Scale Hasilnya tampak pada gambar
berikut.
7.
Membuat logo
lembaga
Untuk memunculkan
logo lembaga misalnya logo universitas negeri surabaya, langkah yang dilakukan
hampir sama dengan memunculkan dan membuat text,scale,arah mata angin dll.
Yaitu dengan mengklik insert à picture.
8.
INSET
Klik insert àdata frameàklik kanan pada tulisan new data frame àadd dataàpilih gambar peta RBI yang kita gunakan untuk mendigit (dalam bentuk jpg) àback to data view, klikàtarik garis bagi ke dalam peta RBIàbuat shapefile baru (INSET) dengan type polygonàkemudian start editingàklik symbol polygon pada construction toolsàkemudian mulai digit atau tutupi peta yang bukan bagian
dari peta yang kita digit. àstop editing setelah tertutupiàklik view, layout viewàatur skala dan tempat inset sesuai keinginan.
9.
Print peta
Tahap final dari pekerjaan mendigitasi peta rupa bumi
adalah menampilkan output berupa hard copy dengan mencetak hasil kerja kita.
Cara dan tahapanya pun sama dengan halnya mencetak pada microsoft word maupun
excel. Namun tidak semua tempat dan komputer mempunyai program apilkasi arcgis
ataupun menginstalnya. Caranya dengan kita mengubah atau mengexport hasil kerja
kita agar dapat di cetak dimanapun meskipun komputer tersebut tidak memiliki
program apilkasi arcgis ataupun arcmap. Langkahnya adalah sebagai berikut:
Klik file à export mapà ganti format file
menjadi pdf àtoolbar option
ganti resolusi file menjadi 500àok. Setelah proses mengexport peta berhasil kemudian tinggal di cetak
seperti biasanya.
No comments:
Post a Comment