Sunday 19 June 2016

TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI ARC GIS & ARC MAP . APLIKASI DIGITASI PETA DIGITAL GEOGRAFI




lebih lengkap download file saya di : https://www.academia.edu/26299118/LANGKAH_LANGKAH_PENGGUNAN_ARCMAP



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi adalah entity (kesatuan) yang diartikan sebagai kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya (software, hardware, database, people, proccedure, methodology) maupun logika.
Kata “Geografis” diartikan sebagai bagian dari spasial (keruangan). Hal ini mengandung pengertian suatu persoalan yang ada di permukaan bumi ditinjau dari konteks pola keruangannya, baik secara fisiologis maupun sosiologis.
Jadi, Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan.menyimpan,dan menganalisis obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik penting untuk dianalisis.

B.     ArcGIS – ArcMap Versi 10.2.2
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi oleh Esri. Perangkat lunak ArcGIS merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang me mungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGIS kita memanfaatkan fungsi desktop maupun jaringan. Dengan ArcGIS kita bisa memakai fungsi pada level ArcView, ArcEditor, Arc/Info dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog dan Toolbox. Materi yang disajikan adalah konsep SIG, pengetahuan peta, pengenalan dan pengoperasian Arc GIS, input data dan manajemen data spasial, pengoperasian Arc Catalog, komposisi/ tata letak peta dengan ArcMap.
ArcMap adalah komponen utama dari ESRI ‘s ArcGIS  merupakan program pengolah geospasial, dan digunakan terutama untuk melihat, mengedit, menciptakan, dan menganalisis data geospasial. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing data dan programming







BAB II
MEMBUKA ARC MAP & MEMASUKKAN DATA
A.    Pendahuluan
1.    Proses pertama menginstal aplikasi Arcgis- Arcmap (versi 10.2.2) di komputer.
Menginstal aplikasi Arcgis- Arcmap (versi 10.2.2) dilakukan untuk dapat membuka
Aplikasi dan melakukan proses digitasi.
2.    Tahap kedua yang akan dilakukan yaitu membuka program ArcMap dan memasukkan data. Dalam hal ini, data masukan yang akan di gunakan adalah Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Kecamatan BULU Kabupaten  dengan skala 1 : 25.000 (lembar 1509 – 214, edisi I – 2000).
Peta tersebut awalnya berupa hardcopy yang kemudian melewati proses scanning sehingga akhirnya menjadi softcopy dalam bentuk ekstensi JPEG. Maka dari itu, karena dalam ArcMap (khususnya edisi ArcMap GIS 10.2.2) tidak dapat menggunakan format data input JPEG, maka perlu dirubah menuju format berbasis DMS yang sesuai dengan kinerja ArcMap.

B.     Proses membuka Aplikasi ArcMap versi 10.2.2
1.      Klik Start à ArcMap 10.2.2.

           








      Klik Start à All Program à ArcMap 10.2.2.



2.      Setelah membuka program arc map, muncul kotak dialog seperti di bawah ini, ini berarti apilkasi tidak bisa memproses secara langsung, namun di haruskan terlebih dahulu membuka dan menginstal  AGS_LM_10.2.2_AutomaticCrack agar aplikasi arcmap dapat di proses.

3.      Setelah AGS_LM_10.2.2_AutomaticCrack terinstal, akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:




4.      Pilih blank map untuk memunculkan kertas baru untuk memulai digitasi.

C.    Proses Memasukkan Peta RBI ke ArcMap
1.      Klik Windows à Catalog à Folder Connections (klik kanan) à Connect to Folder à cari Folder penyimpanan anda à OK.
2.      Memunculkan Peta RBI yang akan digunakan misal : BULU.jpg à Klik kanan à Properties à Raster Dataset Properties.






3.      Pada tampilan Raster Dataset Properties à cari Spatial Reference à Edit à Spatial References Properties à Geographic Coordinate Systems à World à WGS 1984 à OK.

4.      Tarik Peta RBI ke Blank Map seperti gambar dibawah ini à OK.








BAB III





REPOSISI
A.    Pendahuluan
Sebelum  proses digitasi yaitu terlebih dahulu melaukakan prose reposisi atau yang diartikan sebagai suatu proses konversi format data asli dari sumber data atau input data yang akan dipakai, menuju ke dalam format yang sesuai dengan ArcMap. Pada proses ini memasukkan data Koordinat Lintang dan Bujur yang sesuai pada peta yang digunakan.

B.     Proses Reposisi
1.      Perbesar tampilan Peta RBI, arahkan pada Koordinat Lintang & Bujur pada bagian paling kanan à Klik Add Control Point à posisikan kursor pada pertemuan lintang bujur dengan mengklik kiri akan muncul tanda seperti ini + à Klik kanan (satu kali) à Input DMS of Long and Lat à Enter Coordinates DMS à kemudian edit koordinat peta seperti tampilan dibawah ini à OK.
2.      Apabila tiba-tiba peta RBI tidak muncul à klik Full Extent (icon globe).








3.      Lakukan dengan cara yang sama sampai ke 4 titik koordinat lintang bujur terisi.
4.      Titik ke 4 koordinat menentukan peta itu sesuai dengan posisinya atau tidak. Jadi posisi + dan + harus bertumpuan.
5.      Untuk mengetahui posisi peta itu tepat atau tidak, klik View Link Table à Link à lihat Total RMS Error à Forward nya harus menempati angka 0 atau mendekati angka 0 seperti gambar di bawah ini.
6.      Simpan peta yang telah di reposisi à klik Georeferencing à Update Georeferencing à Peta RBI siap untuk dilakukan digitasi.
















BAB IV
DIGITASI
A.    Pendahuluan
Proses digitasi merupakan tahap dimana akan dilakukanya proses pemetaan wilayah sesuai peta masing masing yang di peroleh. Melalui tahap ini maka anda akan bisa membuat dileniasi atau duplikat peta dasar yang kemudian akan di-digitalkan sehingga dapat diolah kembali. Proses digitasi meliputi tiga bentuk yaitu Digitasi bentukan Polyline, Polygon, Point. Namun kali ini hanya type polyline dan polygon yang akan di gunakan.

B.     Proses Digitasi Peta
1.      Polyline (Garis)
Legenda peta yang harus dilakukan digitasi menggunakan polyline untuk kategori Jalan, Batas Administrasi, Sungai, dan Kontur.
a.      Jalan
Identifikasi terlebih dahulu pada legenda jenis jalan apa saja yang ada di dalam peta RBI tersebut, misal Jalan Kolektor, Jalan Lokal, Jalan Lain, Jalan Setapak, dan lain-lain.

1)      Pada tampilan Catalog à Klik kanan Home folder tempat peta kita tersimpan à New à Shapefile à Create New Shape File, isi keterangan shape filenya, misal Name : Jalan (untuk nama Shapefile jangan ada spasi karena berpengaruh pada proses digitasi misal Batas_Administrasi), Feature Type : Polyline à Edit Spatial Reference à Spatial Reference Properties à pilih Geographic Coordinate Systems à World à WGS 1984 à OK.

2)      Pada Tampilan Table of Contents à Pilih Layer Jalan à Klik kanan à Open Attribute Table à Table à Table Options à Add Field à Edit Name : Keterangan, Type : Text à OK à Close.









3)      Pada tampilan Toolbarà Pilih Editor à Start Editing.
4)      Pilih Layer Jalan (lagi) à Klik Kanan à Open Attribute Table à Table à Isi Tabel Keterangannya dengan kategori Jalan yang telah kita identifikasi seperti gambar di bawah ini












5)      Pada Layer Jalan à Klik kiri 2x à Layer Properties à Pilih Simbology à Categories à Value Field à Pilih options Keterangan à Add All Values.






6)      Pada tampilan Layer Properties à Klik kiri 2x kategori symbol yang akan kita ubah simbolnya à Pilih salah satu Simbol Selector à Edit sesuai kebutuhan peta à OK.










7)      Sebelum memulai proses digitasi, tampilkan keterangan symbol yang sudah anda edit pada Create Features à Organize Templates à Organize Feature Templates à Pilih salah satu Layernya yang akan ditampilkan à New Templates à Create New Templates Wizard à Next à Apabila sudah tercentang klik Finish à Close.











8)      Pada tampilan Create Features à pilih salah satu keterangan legenda yang akan kita digit, misal Jalan kolektorc à Perbesar tampilan peta dengan skala 1 : 2.000 agar legenda yang kita digit sesuai pada tempatnya à Terapkan digitasi ke peta seperti gambar dibawah ini.










9)      Untuk mengakhiri proses digitasi yang sejalan klik kiri 2x.
10)  Untuk menyambung kembali digitasi anda, arahkan kursor pada bagian akhir digitasi (kotak Endpoint) kemudian lanjutkan proses digitasi anda.




















11)  Apabila pada proses digitasi Polyline, klik point anda mengalami kesalahan anda tidak perlu menghapus (Delete) semuanya, bisa gunakan Edit Tool à Edit Verticles sesuai kebutuhan.
12)  Apabila pada proses digitasi akan sampai ke batas Map, anda bisa menekan tombol C pada keyboard, sampai kursor bentuk tangan (Pan) kemudian geser tampilan peta sesuai kebutuhan.
13)  Apabila proses digitasi anda sudah selesai klik Save Edits à Stop Editing.
Dibawah ini adalah gambar bentuk tampilan digitasi jalan dengan berbagai keterangan Jalan.




















Apabila anda mendigitasi peta sesuai dengan petunjuk maka otomatis table keterangan peta anda akan terisi seperti gambar dibawah ini dan memudahkan anda untuk proses labeling.
















b.      Batas Administrasi
Identifikasi terlebih dahulu pada legenda jenis batas apa saja yang ada di dalam peta RBI tersebut, misal Batas Provinsi, Batas Kabupaten, Batas Kecamatan, dan Batas Desa.
Langkah-langkah proses digitasinya sama dengan Digitasi Jalan menggunakan Polyline, hanya yang membedakan simbol keterangannya.

Dibawah ini gambar tampilan digitasi simbol Batas Administrasi :












                       








                       
c.       Garis Pantai
Dalam suatu peta RBI, tidak jarang dalam suatu wilayah berada di pinggiran pantai dan lautan. Seperti pada kecamatan bulu, terdapat garis pantai yang membentang sepanjang kecamatan tersebut. Maka dari itu membutuhkan juga digitasi agar peta RBI nanti tertutup oleh digitasi secara penuh dan rapi.
Langkah yang diambil hampir sama pada saat melakukan digitasi polilyne lainya. Yaitu dengan membuat shape file baru dan mulai mendigitasi lagi. Setelah proses digitasi selesai maka akan muncul hasil digitasi garis pantai seperti di bawah ini:
             
















d.      Kontur
Identifikasi terlebih dahulu pada legenda berapa tingkat ketinggian kontur yang ada di dalam peta RBI tersebut.
Langkah-langkah proses digitasinya sama dengan Digitasi Jalan menggunakan Polyline, yang membedakan hanya tingkatan ketinggian. Antar kontur memiliki selang 12,5 meter.











Perbedaan langkah kerja Kontur terletak pada bagian ini :
1)      Jika yang Legenda Field polyline yang lain menggunakan Keterangan, sedangkan kontur menggunakan Ketinggian dengan type Double.










2)      Identifikasi terlebih dahulu batas minimal angka kontur sampai batas maksimal sesuai dengan kebutuhan yang ada pada peta, kemudian buat tingkatan kontur dengan selang 12,5 seperti gambar di bawah ini.












Dibawah ini adalah gambar tampilan digitasi kontur berdasarkan tingkatan kerapatannya :








2.      Polygon (Bidang)
Legenda peta yang harus dilakukan digitasi menggunakan polygon untuk kategori Penggunaan Lahan dan Perairan.
a.      Penggunaan Lahan
Identifikasi terlebih dahulu jenis penggunaan lahan apa saja yang ada pada peta RBI Jatirogo tersebut, misal Pemukiman, Sawah Irigasi, Sawah Tadah Hujan, Semak/Belukar, Tegalan/Ladang, Rumput/Tanah Kosong, dan lain-lain.

Untuk langkah digitasinya hampir sama seperti polyline, karena ini penggunaan lahan berudang luasan bidang maka menggunakan polygon.
1)      Pada tampilan Catalog à Klik kanan Home folder tempat peta kita tersimpan à New à Shapefile à Create New Shape File, isi keterangan shape filenya, misal Name : Penggunaan_Lahan (untuk nama Shapefile jangan ada spasi karena berpengaruh pada proses digitasi), Feature Type : Polygon à Edit Spatial Reference à Spatial Reference Properties à pilih Geographic Coordinate Systems à World à WGS 1984 à OK.
















2)      Pada Tampilan Table of Contents à Pilih Layer Penggunaan_Lahan à Klik kanan à Open Attribute Table à Table à Table Options à Add Field à Edit Name : Keterangan, Type : Text à OK à Close.












3)      Pada tampilan Toolbar à Pilih Editor à Start Editing.
4)      Pilih Layer Penggunaan_Lahan (lagi) à Klik Kanan à Open Attribute Table à Table à Isi tabel Keterangannya dengan kategori Penggunaan Lahan yang telah kita identifikasi seperti gambar di bawah ini.
5)      Pada Layer Penggunaan_Lahan à Klik kiri 2x à Layer Properties à Pilih Simbology à Categories à Value Field à Pilih options Keterangan à Add All Values.
6)      Pada tampilan Layer Properties à Klik kiri 2x kategori symbol yang akan kita ubah simbolnya à Pilih salah satu Simbol Selector à Edit sesuai kebutuhan peta à OK.


7)      Sebelum memulai proses digitasi, tampilkan keterangan symbol yang sudah anda edit pada Create Features à Organize Templates à Organize Feature Templates à Pilih salah satu Layernya yang akan ditampilkan à New Templates à Create New Templates Wizard à Next à Apabila sudah tercentang klik Finish à Close.
8)      Pada tampilan Create Features à pilih salah satu keterangan legenda yang akan kita digit, misal Pemukiman à Perbesar tampilan peta dengan skala 1 : 2.000 atau skalanya terserah yang penting memudahkan anda dalam mendigit agar legenda yang anda digit sesuai pada tempatnya à Terapkan digitasi ke peta seperti gambar dibawah ini.
Contoh salah satu gambar bidang Penggunaan_Lahan Pemukiman yang sudah terdigit.
9)      Apabila anda mendigit satu bidang lahan yang besar, kemudian anda mendigitnya lebih dari 2x atau seperti gambar dibawah ini, anda bisa menggabung potongan-potongan bidang tersebut.












10)  Caranya : Pada tampilan Toolbar à Klik Edit Tool à Tekan Shift pada Keyboard bersamaan dengan kursor mengklik potongan bidang yang akan di gabung à Editor à Pilih Merge à OK.

Otomatis potongan bidang lahan tersebut akan tergabung menjadi satu seperti gambar dibawah ini.
                       





11)  Untuk bagian bidang yang kecil-kecil dibagian tengah, dan bidang yang disekelilingnya sudah terdigit, untuk mempercepat digitasi anda bisa gunakan Trace.




Dibawah ini adalah gambar tampilan bidang Penggunaan Lahan yang telah di digitasi :
                                                                       










b.      Perairan
Identifikasi terlebih dahulu jenis Perairan apa saja yang ada pada peta RBI Bulu tersebut, misal Laut, Waduk/Danau, Rawa, Empang, Sungai Besar dan lain-lain.
Untuk langkah kerjanya sama dengan proses digitasi penggunaan lahan.
                       









Apabila proses Digitasi sudah selesai dan semua type polyline dan polygon digabungkan maka tampilan Pera RBI Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban akan tampak seperti gambar dibawah ini :

Ini hanya  bagian tampilan Peta RBI Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban yang telah di digitasi. Karena dalam tugas SIG ini satu Peta Kecamatan dibagi dalam satu kelompok (3-4 anak) untuk proses digitasinya.

BAB V
LABELING
A.    Pendahuluan
Pada tahap labeling akan berhubungan erat pada pekerjaan yang dilakukan dengan data-data peta yang berkaitan dengan tabel-tabel. Karena model digitasi peta Rupa Bumi Indonesia berupa bentukan yang berbeda-beda yang terdiri dari beberapa shapefile misalnya shapefile “jalan” dengan berbagai keterangan jalan lain, jalan kolektor, jalan lokal, jalan arteri dan lain lain. Masing-masing keterangan tersebut di digit dengan simbol yang berbeda-beda pula.
Oleh sebab itu, proses labeling akan sangat penting, karena seluruh kenampakan yang beraneka ragam tadi akan dijadikan satu sesuai jenis induknya. Maka dari itu perlu adanya proses labeling yang benar.
Untuk proses labeling ini masing-masing keterangan mempunyai ID yang berbeda, berdasarkan kesepakatan bersama berikut daftar ID yang akan digunakan dalam proses labeling.

NO
FEATURES TYPE
ID
KETERANGAN
1
Polyline
1
BATAS ADMINISTRASI


1.1
Batas Provinsi


1.2
Batas Kodya/Kabupaten


1.3
Batas Kecamatan


1.4
Batas Desa/Kelurahan
2
Polyline
2
JALAN


2.1
Jalan Layang


2.2
Jalan Arteri


2.3
Jalan Kolektor


2.4
Jalan Lokal


2.5
Jalan Setapak


2.6
Jalan Lain


2.7
Jalan Kereta Api


2.8
Lain-lain
3
Polyline
3
SUNGAI


3.1
Sungai Permanen


3.2
Sungai Musiman
4
Polygon
4
PERAIRAN


4.1
Laut


4.2
Waduk/Danau


4.3
Rawa


4.4
Empang


4.5
Sungai Besar
5
Polygon
5
PENGGUNAAN LAHAN


5.1
Pemukiman


5.2
Sawah Irigasi


5.3
Sawah Tadah Hujan


5.4
Tegalan/Ladang


5.5
Hutan


5.6
Kebun/Perkebunan


5.7
Semak/Belukar


5.8
Rumput/Tanah Kosong


5.9
Gisik Pantai


5.10
Tambak


5.11
Lain-lain
6
Polyline
6
JARINGAN


6.1
Jaringan Listrik Tegangan Tinggi


6.2
Jaringan Listrik Tegangan Rendah


6.3
Jaringan PDAM
7
Polyline
7
GARIS PANTAI


7.1
Garis Pantai
8
Polyline
8
KONTUR


8.1
Kontur






B.     Proses Labeling
1.      Pada tampilan Table of Contents à Pilih salah satu Layer yang akan di dilakukan proses labeling, misal jalan à Klik kanan à Open Attribute Table à Table à Klik Kanan ID à Delete Field.





2.      Pada tampilan Table à pilih Table Options à Add File à kemudian edit fieldnya Nama : ID, Type : Text à OK.















3.      Pada tampilan Table à Select by Attributes à Klik kiri 2x “Keterangan” à Pilih = à Klik Get Unique Values à Klik 2x salah satu values yang akan diganti ID nya misal ‘Pemukiman’ à maka dalam kotak akan muncul seperti tampilan dibawah ini à kemudian Apply.
4.      Setelah kita klik Apply maka semua keterangan “jalan” akan terseleksi.

5.      Pada tampilan Table à arahkan kursor tepat pada ID à Klik kanan à Field Calculator à Yes.
6.      Pada tampilan Field Calculator à Type nya pilih String à tulis ID “….” Misal “5.1” à OK.
7.      Kemudian keterangan ‘jalan’ yang telah anda pilih akan terseleksi dan otomatis ID keterangan terisi seperti tampilan dibawah ini à Setelah itu pilih Clear Selection à Close.
            Untuk shapefile lainya langkah yang dilakukan sama persis, namun untuk pengisian id       tetap disesuaikan dengan id number yang telah di sepakati bersama.


BAB VI
LAYOUT
A.    Pendahuluan
proses layout adalah proses dimana peta rupa bumi yang telah kita digitasi mencapai tahap akhir. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output  dari proses atau analisis sig yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan di tampilkan. Layout bermanfat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan utama proses layout yaitu sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta yang terdapat informasi-informasi penting di dalamnya. Tanpa adanya layout sebuah peta tidak bermakna dan tidak berarti apa-apa.

B.     Prosedur Layout
sebelum prosedur layout dilakukan, hilangkan centang pada layer peta rupa bumi dan garis bagi. Kemudian mulai prosedur selanjutnya, yaitu:
1.      Tampilan layout dapat ditampilkan dengan klik pada menu bar à viewàlayout view. Selain itu dapat di klik untuk layout view. Untuk memudahkan pengeditan layput diperlukan tool bar layout, toolbar ini dapat di sajikan dengan klik pda menu bar àviewàlayout

2.      Pengaturan kertas dapat dilakukan dengan langkah berikut:
File àpage and print setup, kemudian tentukan size dan bentuk kertas sesuai keinginan dan bentuk peta rupa bumi yang dikerjakan.










           
3.      Grid peta
Untuk mengatur grid dengan cara klik viewàdata frame propertiesànew grid. Ada dua type yaitu graticule untuk degree dan measured untuk meter/feet. Untuk kali ini kita menggunakan measured grid. Klik nextàgrid and labelsàpropertiesàprojected coordinate systemàpilih utm,wgs 1984àsouthern hemisphereàutm 49


Pada frame properties lanjutkan dengan mengatur interval x dan y berkisar antara 3000/5000ànextàfinishàpropertiesàintervalsàunits (meters)
















Selanjutnya untuk labels klik additional propertiesànumber formatànumber of significant digitsàok
                  














4.  Text/titles
Untuk menambahkan keterangan pada peta berupa judul peta dapat digunkan langkah berikut: insert àtitles kemudian tulis judul peta yang di inginkan. Atau dengan megaktifkan drawing dan mengklik simbol A pada toolbar kemudian ketik judul yang di inginkan. Untuk mengubah jenis font dan ukuran arahkan kursor pada text kemudian klik kanan àproperties.  

















5. Membuat legenda dan membuat arah mata angin.
Untuk menambahkan legenda pada layout peta, pilih insert àlegend. Hasilnya akan nampak pada gambar berikut, dan untuk memodifikasinya dengan klik pada legenda tersebut. Sedangkan untuk arah mata angin klik insertànorth arrow. Kemudian ikuti kotak petunjuk (north arrow selector) dan pilih jenis arah mata angin yang di inginkan, seperti gambar berikut.
















6.      Scale/skala peta
Untuk menambahkan skala peta pada layout peta ikuti langkah berikut:
insert àscale baràinsertàscale text. Kemudian ikuti kotak petunjuk (scale bar selector dan scale text selector). Scale  Hasilnya tampak pada gambar berikut.
                       








                                                                                                         


7.      Membuat logo lembaga
Untuk memunculkan logo lembaga misalnya logo universitas negeri surabaya, langkah yang dilakukan hampir sama dengan memunculkan dan membuat text,scale,arah mata angin dll. Yaitu dengan mengklik insert à picture.
       

8.      INSET
Klik insert àdata frameàklik kanan pada tulisan new data frame àadd dataàpilih gambar peta RBI yang kita gunakan untuk mendigit (dalam bentuk jpg) àback to data view, klikàtarik garis bagi ke dalam peta RBIàbuat shapefile baru (INSET) dengan type polygonàkemudian start editingàklik symbol polygon pada construction toolsàkemudian mulai digit atau tutupi peta yang bukan bagian dari peta yang kita digit. àstop editing setelah tertutupiàklik view, layout viewàatur skala dan tempat inset sesuai keinginan.








                          
    
    























9.      Print peta
Tahap final dari pekerjaan mendigitasi peta rupa bumi adalah menampilkan output berupa hard copy dengan mencetak hasil kerja kita. Cara dan tahapanya pun sama dengan halnya mencetak pada microsoft word maupun excel. Namun tidak semua tempat dan komputer mempunyai program apilkasi arcgis ataupun menginstalnya. Caranya dengan kita mengubah atau mengexport hasil kerja kita agar dapat di cetak dimanapun meskipun komputer tersebut tidak memiliki program apilkasi arcgis ataupun arcmap. Langkahnya adalah sebagai berikut:
Klik file à export mapà ganti format file menjadi pdf àtoolbar option ganti resolusi file menjadi 500àok. Setelah proses mengexport peta berhasil kemudian tinggal di cetak seperti biasanya.

No comments:

Post a Comment